Senin, 08 November 2010

Saat Cemburu Datang ...

Semua orang dapat merasakan cemburu di dalam hati. Cemburu adalah bumbu cinta yang abadi. Dapat dikatakan, cemburu itu wajar dalam batas yang cukup. Selebihnya, akan memberikan dampak yang tidak baik secara fisik dan emosional.

Cemburu yang positif
Berlawanan dengan apa yang diyakini kebanyakan orang, rasa cemburu tak selamanya negatif. Wajar-wajar saja apabila kita merasa cemburu terhadap pasangan. Misalnya, kalau Anda mendengar pasangan memberi pujian pada kelebihan rekan sekerjanya (yang berlawanan jenis) - yang memang Anda tahu memiliki prestasi yang lebih. Bisa jadi, reaksi pertama Anda adalah perasaan kurang suka. Dan Anda bertanya-tanya, apa sebabnya komentar spontan tersebut dapat terlontar. Pada tahap ini, Anda sudah mulai merasa cemburu. Namun, kalau porsi cemburu masih dalam batas wajar, mungkin saja Anda dengan cara yang penuh ingin tahu bertanya, "Sebenarnya, hal apa sih yang kamu kagumi dari dia?". Dengan cara bertanya yang baik, siapa tahu Anda akan mendapatkan jawaban yang jujur seperti, " Ah, aku kan cuma memberi komentar saja, nggak ada maksud apa-apa yang lebih." Atau bisa juga kalau pasangan Anda memiliki maksud tertentu, ia akan menjawab, "Kita mungkin dapat mempelajari kesuksesan dia, sehingga kita bisa lebih maju dari sekarang." Dari komentar seperti itu, mungkin apa yang dimaksud pasangan adalah agar Anda berdua dapat belajar dari pengalaman orang tersebut.
Namun, di lain pihak, bisa juga pasangan ingin Anda lebih memberikan perhatian terhadap dirinya. Kemungkinan bahwa seseorang akan taking things for granted karena sudah terbiasa hidup berdampingan untuk jangka waktu tertentu, akan lebih tinggi sehingga cenderung mengabaikan hal-hal kecil yang mungkin dapat membangkitkan romantisme seperti pada awal hubungan dahulu. Sikap positif dalam memandang hal ini akan dapat membuat perbedaan akan sikap si dia terhadap Anda. Ya, hitung-hitung bisa lebih mesra.

Cemburu yang negatif, tidak rasional dan mengada-ngada Ada pula cemburu yang lebih dari proporsinya sehingga reaksi seseorang tidak berdasarkan akal sehat dan malahan cenderung tidak pada tempatnya. Kalau sudah sampai pada tahap seperti ini, Anda sebaiknya melangkah dengan hati-hati karena jangan-jangan Anda sudah berubah menjadi green-eyed monster - istilah yang diberikan pada orang yang membiarkan perasaan cemburu mengendalikan hidup mereka. Sebab-sebab kecemburuan kemungkinan besar disebabkan hal-hal kecil yang tidak pantas dipikirkan lebih lanjut. Bagaimana mengenali cemburu yang negatif ini? Anda dapat bertanya pada diri sendiri apakah rasa cemburu ini menghantui kehidupan Anda. Misalnya, bila Anda cenderung posesif (memiliki rasa kepemilikan yang sangat kuat) dan cuma punya sedikit rasa percaya (low trust) terhadap pasangan Anda. Tingkah laku yang mungkin Anda lakukan adalah mencurigai pasangan tanpa mau mendengar penjelasan langsung dari mulutnya. Bisa jadi, akhirnya pasangan merasa terkungkung dengan sikap Anda yang selalu mempertanyakan keberadaan dirinya. Bila salah seorang dari Anda sudah merasa tidak ada rasa saling percaya, lebih baik Anda berdua duduk dan berdiskusi mengenai batasan-batasan yang nyaman dan tidak menyinggung derajat kepercayaan masing-masing. Memang, sangat mudah untuk tidak menggunakan akal sehat dalam urusan asmara. Namun, perlu diingat bahwa setiap orang membutuhkan rasa aman dan dihargai serta dipercaya oleh pasangan masing-masing. Ingat, cemburu yang positif bisa dijadikan bumbu agar gairah asmara tetap menyala, Tapi, yang negatif mungkin akan membakar habis asmara tersebut. Karena itu, sebaiknya jaga porsi cemburu Anda