Hans Berger (1929), seorang psikiater Jerman menemukan Electro Encephalograph (EEG) yang bisa digunakan untuk mengukur gelombang listrik yang dihasilkan otak. Sejak saat itu teknologi berbasis gelombang otak untuk meningkatkan pikiran dan perkembangan diri manusia di seluruh dunia.
Riset menunjukan bahwa gelombang otak tidak hanya menunjukkan kondisi mental seseorang. Dengan mengkondinisikan otak agar memproduksi/mereduksi jenis frekuensi gelombang otak tertentu, maka dimungkinkan untuk menghasilkan beragam kondisi mental dan emosional.
Secara garis besar, otak manusia dapat menghasilkan 4 jenis gelombang otak secara bersamaan, yaitu beta, alpha, tetha dan delta. Akan tetapi selalu ada jenis gen yang dominan yang menandakan aktivitas otak saat itu. Sebagai contoh saat kita tidur, gelombang otak yang dominan adalah delta.
Gelombang otak dapat dimanipulasi dengan cara mendengarkan suara yang sudah diatur frekuensi untuk mendapatkan efek tertentu sesuai kebutuhan. Misalnya meditasi yang dibutuhkan adalah kondisi relaksasi yang dalam tapi dalam pikiran atau kesadaran tetap bekerja. Hal ini tentu sulit dilakukan oleh manusia pada umumnya. Namun dengan bantuan CD yang sudah diprogram secara khusus ini, seseorang bisa memasuki kondisi meditasi dalam beberapa hari latihan saja. Para meditator barat telah menggunakan teknologi gelombang otak ini untuk memasuki pikiran bawah sadar dalam waktu yang cepat.
Telepati
telepati adalah bertukar pikiran dengan orang lain dalam jarak jauh. Sebagai manusia biasa, pasti kita tak akan mampu karena tidak bisa menembus batas ruang dan waktu. Satu-satunya peristiwa yang mendekati masalah ini adalah karamah Umar bin Khattab yang dapat memberi komando pada sariyah panglima perangnya di Asbahana, sedangkan ia di Madinah.
Sumber: banyak sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar